kau memberiku tenggang waktu
tenggang waktu untukmu mengejar bintang
dan waktu untukku belajar menangkapnya apabila kau melempar bintang itu padaku
aku tau kau pasti mengira ku takkan sanggup
takkan sanggup direntang
dalam titian panjang tak berujung
gelap dan dingin tanpa pelita darimu
aku hanya membawa payung kecil bekalku melewati hutan gelap dan licin ini
bukan untukku tapi payung untukmu
meski kutau kau tak butuh
tapi bukankah lebih baik kau bersamaku dalam hujan
daripada kau hanya sendiri dalam istanamu yang nyaman
aku tau kau suka hujan
karena kau lipat payung itu setelah mengantarku keluar pagar
aku berjalan dalam ketidakpastian mencoba menemukanmu
karena kau kira aku tak sanggup direntang
aku hanya berjalan kaki mengikuti perasaanku
persis ketika ku menemuimu
titianmu sudah hampir separuh jalan kulalui
jika aku berhasil melalui malam-malam ini membangun istana kecil bagimu
maukah kau berjanji untuk tidak bertingkah seperti Rara Jonggrang?
malam terlalu singkat bagiku
hingga ku tak kan bosan
menapaki titianmu
waktu berjalan
kembalilah
hujanmu
telah
datang
basahilah
basahi saja
rambut hitammu
kita berlari ke danau
dan aku takkan pergi darimu
No comments:
Post a Comment