Petir akan membelah rajutan awan
Ketika tersebut lagi namaku di bibirmu
Hujan deras kan turun seturut air matamu
Seiring kau sadar aku tak bohong
Cintaku lebih tebal dari tembok kamarmu
Yang meredam lenguhan birahimu saat ditindihnya
Lebih keras dari batu nisanku
Tak peduli kau patahkan hatiku tiap hari
Dan kau kan peluk fotoku erat-erat
Seperti saat kupeluk baju tidurmu erat-erat
Kan kau ciumi bingkai kacanya berharap aku tak pergi
Seperti saat kuciumi kakimu memohon kau tak pergi
Tapi doamu tak sampai karena tanah kuburku menahannya
Seperti saat smsku tak sampai karena kau ganti nomormu
Kau jadi gila karena tak bisa menemuiku
Seperti saat ku jadi gila karena tak tau kemana mencarimu
Pembalasan ini lebih kejam, bukan?
Sekejam hatimu saat meninggalkanku
Sekarang setengah mati kau membunuh perasaanmu
Seperti saat kau setengah mati membunuh perasaanku
Sampai Tuhan tak tega melihatku, dan memanggilku pulang
Tapi liburan telah disediakan tuk kita berdua
Di dunia berikutnya
Di mana ku kan jadi milikmu selamanya
Dan takkan pernah kusakiti hatimu
Walau kau pernah melakukannya padaku
No comments:
Post a Comment