Tuesday, September 11, 2012

petir


Petir akan membelah rajutan awan
Ketika tersebut lagi namaku di bibirmu

Hujan deras kan turun seturut air matamu
Seiring kau sadar aku tak bohong

Cintaku lebih tebal dari tembok kamarmu
Yang meredam lenguhan birahimu saat ditindihnya

Lebih keras dari batu nisanku
Tak peduli kau patahkan hatiku tiap hari

Dan kau kan peluk fotoku erat-erat
Seperti saat kupeluk baju tidurmu erat-erat

Kan kau ciumi bingkai kacanya berharap aku tak pergi
Seperti saat kuciumi kakimu memohon kau tak pergi

Tapi doamu tak sampai karena tanah kuburku menahannya
Seperti saat smsku tak sampai karena kau ganti nomormu

Kau jadi gila karena tak bisa menemuiku
Seperti saat ku jadi gila karena tak tau kemana mencarimu

Pembalasan ini lebih kejam, bukan?
Sekejam hatimu saat meninggalkanku

Sekarang setengah mati kau membunuh perasaanmu
Seperti saat kau setengah mati membunuh perasaanku

Sampai Tuhan tak tega melihatku, dan memanggilku pulang
Tapi liburan telah disediakan tuk kita berdua
Di dunia berikutnya
Di mana ku kan jadi milikmu selamanya
Dan takkan pernah kusakiti hatimu
Walau kau pernah melakukannya padaku

No comments:

Post a Comment