Tuesday, September 11, 2012

kau, aku dan Buddha


benar ku harus menahan rindu
benar ku harus menguasai diriku dari mencintamu
manakala mata ini ingin sekali memandangmu
dan tangan ini ingin sekali memelukmu

aku harus menguasai diriku
seperti yang Buddha katakan

ketika kau berlalu
aku harus menahan pedihku
ketika ia tak perlu membendung cinta kepadamu
aku harus membunuh perasaanku
karena ku tak boleh membunuh cintamu padanya
seperti yang Buddha katakan

Kuasai dirimu, kendalikan, matikan keinginan, tenang jangan menyakiti
jangan iri, tulus agar kau mendapat nirwana

Aku tertegun menetes air mata
Nirwanaku adalah dirimu
bagaimanakah aku membunuh keinginanku untuk bersama Nirwana
Ketika Nirwana menjauhiku haruskah aku tenang dan tersenyum saja

Buddha yang bijak menatapku, air matanya segera hilang berganti senyum
senyum yang paling damai
yang membuatku pula tersenyum
melihatmu dan Buddha tersenyum kearahku dari kejauhan
seiring aku tersenyum merelakanmu
merelakan Nirwanaku menjauh

No comments:

Post a Comment