jika engkau bertemu seorang lelaki muda
bersepeda ditengah malam
sambil berlinangan air mata
jangan kau tertawakan
jangan kau bicarakan
jangan kau tanya mengapa
tengoklah keluar tiap jam dua belas
ia akan lewat dengan sepeda tua
berlinang air mata bersenandung pedih
ia tidak gila
bukan pula sedang ritual
hanya kehilangan orang yg dicintai
bukan ditinggal mati... sayang
tapi dikhianati
dan rasa kehilangan memaksanya mengayuh
demi mengurangi perih
dan meyelamatkan diri dari kematian yg datang perlahan
sehingga ia tetap mangayuh dan bersenandung pedih setiap malam
lalu pergi tidur
tapi suatu malam ia tertidur dan terlelap tak bernyawa
dengan airmata mengalir di pipinya
lelaki muda di gotong ke makam
diturunkan ke liang
namun matanya tetap bersimbah tangis
jadi jika engkau bertemu lelaki muda
bersepeda ditengah malam sambil berlinang air mata
jangan kau tertawakan
jangan kau bicarakan
jangan kau tanya mengapa
jangan kau sapa
bahkan jangan dua kali kau menoleh
No comments:
Post a Comment