Monday, November 22, 2010

ratap tawamu


akan kupanjat langit
dan kusiram matahari dengan air tajin
agar ia tak bersinar lagi
supaya malam kan terus menaungiku
dan ku kan menangisi bulan dengan lolonganku
lalu kutarik bulan dan kuganti dengan wajahmu
majahmu yang kan kutangisi
seperti halilintar mencambuk
demikian kau kan rasa
saat aku tak pernah keluar lagi dari malam gelap
ke kubur yang terkutuk
kau kan menangisiku
namun hanya tawa yang keluar dari dari mulutmu yang meratap
dan takkan bisa kau bunuh dirimu tuk mengejarku
karena aku tak lari ke neraka atau surga
aku hanya bergentayangan di kepalamu
saat kau tau aku sudah mati

No comments:

Post a Comment