Thursday, May 14, 2009

PEREMPUAN PASIR

Benamkan kedua kakimu di hamparan mutiara ini
serak-serakkanlah seturut hatimu
karena hamparan pasir ini membuka dadanya untuk kau jejaki

berbaringlah di atasnya
telungkup, telentang, biar menyatu dengannya

Berlarilah...
Berguling...

Supaya benar kulihat, kaulah perempuan pasir itu
yang mencuri kanvasku 
sehingga kuas dan catku membentuk dirimu

Esok ku kan kembali lagi di sini
turun dari perahuku, membasahi kaki 
dan mengambil kanvasku, catku, kuasku, dan dirimu


Jakarta,2008

No comments:

Post a Comment