serak-serakkanlah seturut hatimu
karena hamparan pasir ini membuka dadanya untuk kau jejaki
berbaringlah di atasnya
telungkup, telentang, biar menyatu dengannya
Berlarilah...
Berguling...
Supaya benar kulihat, kaulah perempuan pasir itu
yang mencuri kanvasku
sehingga kuas dan catku membentuk dirimu
Esok ku kan kembali lagi di sini
turun dari perahuku, membasahi kaki
dan mengambil kanvasku, catku, kuasku, dan dirimu
Jakarta,2008
No comments:
Post a Comment