Friday, May 29, 2009
Thursday, May 14, 2009
TALIMU
Bertahun kau menenggelamkanku
di lautan duri dan sembilu
mengerat jantungku dengan tatapanmu
Ku tenggelam, lemas
mengikuti arus yang kau ciptakan
Kau mengajakku berlayar
tapi tidak sekapal
Kau hanya memberiku tali untuk berpegangan
sementara tubuhku dalam air
lalu kau pergi meninggalkanku
dengan tali di tangan
Mereka datang dengan iba mencoba mengangkatku
tapi tetap mereka tak dapat meraih tanganku
Karena tanganku tetap di bawah air
mendekap erat tali pemberianmu
sambilku tetap tenggelam
makassar,2005
PEREMPUAN PASIR
Benamkan kedua kakimu di hamparan mutiara ini
serak-serakkanlah seturut hatimu
karena hamparan pasir ini membuka dadanya untuk kau jejaki
berbaringlah di atasnya
telungkup, telentang, biar menyatu dengannya
Berlarilah...
Berguling...
Supaya benar kulihat, kaulah perempuan pasir itu
yang mencuri kanvasku
sehingga kuas dan catku membentuk dirimu
Esok ku kan kembali lagi di sini
turun dari perahuku, membasahi kaki
dan mengambil kanvasku, catku, kuasku, dan dirimu
Jakarta,2008
HATI
Hatiku telah kuletakkan di bawah kakiku
hingga kemanapun kuberjalan
kan selalu kuinjak
Takkan tumbuh
takkan tergerak
takkan berdetak
dan kan perlahan mati
seiring jauh kakiku melangkah
Namun telah lelah kaki ini melangkah
telah ribuan kerikil tajam menembus
hamparan pasirmenggores-gores
aspal meleleh membakar
Tak kunjung jua hati ini berhenti
makassar,2007
Monday, May 11, 2009
CERITAMU
Engkau dan semua tentangmu adalah cerita
yang tak pernah selesai dibaca
karena tak pernah selesai ditulis
Lembar-lembar berikut hampa
bahkan tertutup cerita lain
Tapi saat cerita lain berakhir
Kau bahkan belum mulai...
kembalilah...
tuliskanlah lagi mimpimu
karena tak pernah ada yang tahu ceritamu.
anelia,jakarta2004
yang tak pernah selesai dibaca
karena tak pernah selesai ditulis
Lembar-lembar berikut hampa
bahkan tertutup cerita lain
Tapi saat cerita lain berakhir
Kau bahkan belum mulai...
kembalilah...
tuliskanlah lagi mimpimu
karena tak pernah ada yang tahu ceritamu.
anelia,jakarta2004
JALAN CERITA
Bukankah jalan-jalan indah itu telah berbuah nyanyian?
nyanyian riang, nyanyian rindu, yang kau nyanyikan penuh kasih sayang
bahkan pohon-pohon menari, jembatan menyanyi
Hutan ini masih bersenandung lagumu
pohon-pohon masih menantimu menari bersama
kursi ini hampa tanpamu
kamar ini tak bersenyum parasmu
tak ada lagi merah-hijau
yang ada hanya abu-abu hitam
ketika kau tak disini
inspired by esti -reza,jakarta,2005
nyanyian riang, nyanyian rindu, yang kau nyanyikan penuh kasih sayang
bahkan pohon-pohon menari, jembatan menyanyi
Hutan ini masih bersenandung lagumu
pohon-pohon masih menantimu menari bersama
kursi ini hampa tanpamu
kamar ini tak bersenyum parasmu
tak ada lagi merah-hijau
yang ada hanya abu-abu hitam
ketika kau tak disini
inspired by esti -reza,jakarta,2005
AIR MATA DAWAI
Kelak
di suatu saat
suatu hari nanti
di kehidupan terkemudian
Aku kan selamanya jadi milikmu
menyanyikan syairku padamu
menyairkan dawai-dawaiku
dan kau takkan menangis lagi
kan kunyanyikan sampai lelah
sampai habis suaraku
sampai putus dawaiku...
sampai air matamu mengaliri wajahku
tyas, makassar 2005
di suatu saat
suatu hari nanti
di kehidupan terkemudian
Aku kan selamanya jadi milikmu
menyanyikan syairku padamu
menyairkan dawai-dawaiku
dan kau takkan menangis lagi
kan kunyanyikan sampai lelah
sampai habis suaraku
sampai putus dawaiku...
sampai air matamu mengaliri wajahku
tyas, makassar 2005
PIGURA 1
Dan aku kan tetap kembali
kembali pada duniaku
duniaku yang sepi
dunia orang mati
Kau, Dia, dan semua orang
hanyalah hiasan
yang singgah sebentar lalu bergegas beranjak
Berulang kali kucoba pertahankan
tapi setiap kali kucoba
setiap kali itu pula aku gagal
Hanya ku kejar angin
dan kutancapkan di pigura
makassar, 2007
kembali pada duniaku
duniaku yang sepi
dunia orang mati
Kau, Dia, dan semua orang
hanyalah hiasan
yang singgah sebentar lalu bergegas beranjak
Berulang kali kucoba pertahankan
tapi setiap kali kucoba
setiap kali itu pula aku gagal
Hanya ku kejar angin
dan kutancapkan di pigura
makassar, 2007
PANAHMU
Aku harus bilang padamu
Kau tancapkan panahmu terlalu dalam
dan ku tak bisa mencabutnya lagi
Kau pun tak bisa...
Padahal boneka ini milikku
tapi kau tancap panah
hingga tak tercabut lagi...
Tapi boneka ini tak kan ada bedanya dengan boneka lain
jika tak ada panahmu tertancap
lagipula panah ini darimu
Kau... yang tak kulihat lagi
Kau tancapkan panahmu terlalu dalam
dan ku tak bisa mencabutnya lagi
Kau pun tak bisa...
Padahal boneka ini milikku
tapi kau tancap panah
hingga tak tercabut lagi...
Tapi boneka ini tak kan ada bedanya dengan boneka lain
jika tak ada panahmu tertancap
lagipula panah ini darimu
Kau... yang tak kulihat lagi
PENDAR
Dan ketika semua sudah sampai pada waktunya
Aku, kau, dan dia, dan semua orang
hanyalah tinggal kenangan
Dan kenangan tentangku takkan pernah ada...
karena aku tak pernah benar-benar ada
bisa kau dengar, sentuh...
tapi tak pernah-benar benar ada
Aku hanya arwah yang menemanimu
Aku akan pergi seturut hembusan angin
tanpa jejak...
tak terlihat...
semudah aku datang...
semudah aku pergi...
Namun tak mudah melepaskan pandanganku darimu
entah kenapa aku begitu perduli
sedang aku hanyalah hantu....
Aku, kau, dan dia, dan semua orang
hanyalah tinggal kenangan
Dan kenangan tentangku takkan pernah ada...
karena aku tak pernah benar-benar ada
bisa kau dengar, sentuh...
tapi tak pernah-benar benar ada
Aku hanya arwah yang menemanimu
Aku akan pergi seturut hembusan angin
tanpa jejak...
tak terlihat...
semudah aku datang...
semudah aku pergi...
Namun tak mudah melepaskan pandanganku darimu
entah kenapa aku begitu perduli
sedang aku hanyalah hantu....
Wednesday, May 6, 2009
Sunday, May 3, 2009
PHOTOGRAPHY BY PHONE2
Subscribe to:
Posts (Atom)